Cara Menghitung Pemakaian Listrik di Ms Excel

cara menghitung kwh listrik terpakai – Tarif listrik baru saja naik pada bulan november. Rencananya nanti bulan januari tarif listrik juga akan naik lagi. Bahkan, bagi beberapa golongan rencananya akan dibiarkan mengambang seperti halnya bensin Pertamax. Tarif listrik menjadi hal yang fundamental. Kenaikan tarif listrik akan berpengaruh pula pada biaya listrik yang harus kita keluarkan. Bagi pelanggan listrik pra bayar anda akan lebih mudah memperkirakan seberapa besar konsumsi listrik perbulannya. Karena disaat pulsa listrik akan habis akan diberitahukan dengan nada / bunyi beep. Sayangnya, tidak ada subsidi listrik bagi pelanggan. Subsidi hanya diberikan pada pelanggan listrik 450watt dan 900 watt saja yang merupakan pelanggan pasca bayar. Bagi pelanggan PLN pasca bayar, terkadang masih dijumpai biaya listrik bulanan yang tiba-tiba naik drastis bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Bisa jadi pemakaian anda yang bertambah banyak atau juga petugas juga yang salah mencatat angka meteran. Oleh karena itu daripada menduga-duga siapa yang salah maka sebaiknya anda juga menghitung terlebih dahulu kira-kira berapa pemakaian listrik anda dalam sebulan. Untuk menghitung biaya listrik sebenarnya mudah, kita harus tahu terlebih dahulu berapa listrik yang kita pakai. Jika motor dan mobil anda memakai premium (yang harganya juga naik) dalam satuan liter, maka pemakaian listrik anda akan dihitung dalam satuan KWH (Kilo Watt Hours, atau kilo watt jam). Daya listrik terpakai itu yang akan dibayar sesuai dengan tarif listrik yang berlaku sesuai dengan golongan dan jenis pemakaian apakah rumah tangga, bisnis, atau sosial sesuai dengan klasifikasinya.

Rumus Perhitungan Pemakaian Listrik

Secara umum rumus pemakaian listrik alat elektronik selama sebulan dapat dihitung dengan cara :

Contoh sederhana perhitungan pemakaian listrik.

Misalkan anda menggunakan lampu dengan daya 25 watt. Setiap hari lampu tersebut anda nyalakan selama 8 jam sehari (rata-rata) dan anda rutin melakukan hal tersebut selama 1 bulan (30 hari). Maka daya listrik yang dipakai untuk lampu tersebut selama sebulan adalah :
 

25 watt/1000 x 8 x 30 = 6 KWH.
 
Rumus penting untuk menghitung daya listrik yang harus ingat adalah :
 
P = V x I
 
Dimana :
P adalah daya dalam satuan VA atau watt (W).
V adalah voltase dalam satuan Volt (V), kalau dirumah kita biasanya listrik PLN memiliki tegangan 220V
I adalah arus listrik dalam satuan Ampere (A).

Contoh Perhitungan Pemakaian Listrik di Rumah

Untuk pemakaian listrik untuk barang elektronik dan mesin di rumah biasanya terdiri atas 3 bagian besar: kelompok pertama adalah alat elektronik dengan konsumsi listrik terus menerus seperti kulkas, pompa udara akuarium, jam listrik, water dispenser, dan lain sebagainya. Kelompok kedua adalah alat-alat elektronik dengan pemakaian rutin/reguler seperti lampu, rice cooker/magic jar, dispenser, dsb. Selain itu ada pula yang masuk ke dalam kelompok ketiga, yakni alat-alat yang pemakaian tidak tentu atau tidak teratur seperti mesin bor listrik (sesuai kebutuhan), atau pun pemancar radio cb (tergantung mood)
 

Selanjutnya kita coba hitung seperti contoh sederhana perhitungan listrik dengan menggunakan simulasi di Microsoft Excel. Untuk mempermudah, kita bagi alat-alat listrik sesuai dengan ruangan yang ada di dalam rumah kita, misalkan : Dispenser dan televisi di ruang keluarga, rice cooker dan blender di dapur, lampu belajar di ruang anak, dan seterusnya.

Penggunaan daya (Watt) pun kita bagi dua. Yang pertama saat pelengkapan listrik tersebut menyala (aktif) dan saat tidak digunakan/dimatikan. Perhitungan juga termasuk untuk sebagian perlengkapan yang masih tetap menkonsumsi listrik meskipun tidak digunakan (dalam keadaan idle), seperti dispenser dan kulkas. Konsumsi baru nol jika memang tidak ada arus listrik yang mengalir, steker / colokan dicabut atau saklar dibuat dalam posisi off.
 

Dari hasil simulasi yang saya buat melalui pendekatan alat-alat listrik yang ada dirumah selama 1 bulan (asumsi: 1 bulan = 30 hari), ternyata jumlahnya KWH yang dihasilkan setelah dikali dengan harga per KWH ternyata tidak jauh berbeda. Listrik dirumah menggunakan daya 1.300 watt, dengan pengenaan tarif dasar listrik sebesar Rp 1.350,- per KWH. Angka tersebut mendekati dengan biaya bulanan yang saya gunakan, sekitar hampir Rp 200ribu. Memang tidak sama persis, karena tidak setiap hari saya juga secara rutin melakukan yang sama persis dengan yang ada di dalam simulasi. Saya hanya menghitung rata-rata pemakaian harian saya lalu dikali 30 (=1 bulan).
Berikut ini contoh tampilan hasil simulasi perhitungan pemakaian listrik dengan menggunakan microsoft excel.

Silahkan download dan gunakan file template menghitung pemakaian listrik yang sudah saya buat dengan menggunakan Microsoft Excel. Anda dapat bereksperimen dengan item komponen/alat listrik, daya yang dibutuhkan saat menyala (on) atau idle, maupun jumlah rata-rata jam pemakaian komponen listrik tersebut.
 

Download file Simulasi Menghitung Pemakaian Listrik (Microsoft Excel)

 

Tips Menghitung Pemakaian Listrik di Microsoft Excel

Total KWH pemakaian listrik tergantung pada besaran daya dan lama pemakaian peralatan listrik. Jumlah penggunaan KWH yang sama belum tentu akan sama dalam biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini tergantung pada tarif dasar listrik yang berlaku bagi setiap jenis dan golongan pelanggan listrik yang ditetapkan PLN. Dengan mengetahui konsumsi listrik terbesar, anda bisa melakukan penghematan berdasarkan skala prioritas.
Untuk perhitungan biaya yang lebih mendekati aturan Tarif dasar Listrik silahkan lihat pada cara menghitung biaya listrik PLN.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version